MANUSIA DAN HARAPAN
PENGERTIAN HARAPAN
A. Harapan
Setiap
manusia pasti mempunyai harapan. Manusia yang tidak mempunyai harapan
adalah manusia yang tidak memiliki tujuan hidup atau manusia itu mati
dalam hidup. Kata Harapan ini mengandung makna yang sama dengan
kebutuhan manusia. Yang mana setiap manusia ingin sesuatu yang
diinginkannya, dalam buku Ilmu Sosial Dasar menyebutkan bahwa
kebutuhan manusia itu terdiri atas :
1.
kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
B.
Harapan atau cita - cita
Harapan
atau cita – cita semua itu hampir sama. Namun berbeda pengertian.
Dalam Ilmu Budaya Dasar mengatakan harapan mengandung pengertian
tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintang. Kita tahu bahwa harapan adalah sesuatu yang perlu kita capai
meskipun tidak terlalu di utamakan (tidak terlalu muluk), namun pada
hakekatnya setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Begitu juga dengan cita
– cita, setiap manusia pasti memiliki cita – cita sejak ia kecil,
cita – cita merupakan sebuah harapan dimasa depan (belum terwujud).
C.
Apa sebab manusia mempunyai harapan?
Menurut
kodaratnya, manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak luput dari
pergaulan hidup. Maka manusia tidak dapat yang namanya hidup sendiri,
perlu interksi sosial dan saling membutuhkan satu sama lain
Dua
hal yang mendorong manusia bergaul dengan manusia lain yaitu:
1. Dorongan kodrat
Kodrat
adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma
dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan
kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya
menangis, tertawa, dan sebagainya. Dalam diri manusia masing –
masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan manusia
untuk bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama manusia
lainnya. Dengan kodrat inilah manusia mempunyai dorongan untuk
memiliki harapan.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan
hidup secara garis besar dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmani misalnya makan dan minum.
Kebutuhan rohani misalnya ketenangan.
Dengan
adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakikatnya harapan adalah keinginan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut
Abrahan Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau
kebutuhan manusia itu ialah:
a. Kelangsungan hidup (survival)
untuk melangsungkan hidupnya, manusia
membutuhkan sandang, pangan, dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan
yang tinggi, harapan memperoleh sandang, pangan, dan papan yang layak
akan terpenuhi.
b. Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan.
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak,
secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini
agama sering merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi
pemiliknya.
c. Hak dan kewajiban mencintai dan
dicintai
Tiap
orang mempunyai hak dan kewajiban. Bila seseorang telah beranjak
dewasa, maka ia merasa bahwa dirinya sudah dewasa, sehingga
waktunya untulk mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada
usia remaja, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak
orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua
yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
d. Perwujudan cita-cita
Selanjutnya
manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya,
pangkat, atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat
atau kepandainnya agar diakui kehebatannya.
D.
Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau menyakini akan
kebenaran. Kepercayaan berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan suatu kebenaran. Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber
kebenaran adalah manusia. Kepercayaan dapat dibedakan atas:
1.
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu
harus ditanamkan kepada diri setiap manusia. Kepercaya pada diri
sendiri pada hakekatnya adalah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena apa yang semua terjadi kepada manusia tidak lepas dari campur
tangan Tuhan.
2.
Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain sudah
tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang
sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3.
Kepercayaan kepada pemerintah
Manusia
sebagai warga negara percaya kepada pemerintah. Misalnya jangan
sedikit-sedikit langsung menolak dan langsung tidak setuju
kepada keputusan pemerintah. Yakinlah bahwa pemerintah juga
punya pertimbangan-pertimbangan agar rakyatnya sejahtera.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan
Keberadaan
manusia bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan.
Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan kebenaran.
Kepercayaan itu amat penting, karena merupaka tali kuat
yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan
Tuhannya. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat Yang Maha
Tinggi yang menciptakan alam semesta dan isinya merupakan
konsekuensi tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan
kepada zat tersebut.
E.
Kebenaran
Kebenaran
atau benar amat penting bagi manusia. Dalam tingkah laku,
ucapan, perbuatan, manusia selalu berhati-hati agar
mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar jika
mereka menyimpang dari kebenaran dalam hal-hal tersebut, dapat
mencemarkan namanya. Kebenaran atau benar merupakan kunci
kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu
berusaha mencari, mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/manusia-dan-harapan-13/
sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/manusia-dan-harapan-13/
0 komentar:
Posting Komentar